Sabtu, 28 April 2012

Pengaruh J-pop pada Kebudayaan populer

Pengaruh J-pop pada Kebudayaan populer


Musik J-pop merupakan bagian dari kebudayaan populer Jepang. Dan telah digunakan dimana-mana seperti anime, iklan, film, acara radio dan televisi, dan video game. Bahkan beberapa acara berita di televisi menggunakan lagu J-pop sebagai penutup acara.

Laju pertumbuhan J-pop luar biasa tingginya. Dalam anime dan acara televisi lainnya, terutama drama, lagu J-pop yang digunakan sebagai soundtrack cenderung berubah setiap musim (season) sampai empat kali dalam setahun. Bila dihitung lagu pembuka (OP) dan penutup (ED) dan acara berlangsung selama satu tahun, maka paling tidak memiliki delapan lagu sebagai bagian dari acara tersebut. Sebagai perbandingan, acara televisi Amerika seperti Buffy the Vampire Slayer yang berjalan selama 7 musim dari tahun 1997 sampai 2003 memiliki 30 lagu dalam 2 album soundtrack. Sebuah anime dengan masa tayang yang sama bisa memiliki sampai 56 lagu dan sedikitnya satu lagu dirilis sebagai single.

Cepatnya laju pertumbuhan J-pop juga mengakibatkan cepatnya pemunculan wajah baru dan juga hilangnya artis. Kebanyakan artis hanya mampu menghasilkan beberapa single dan sebuah album lalu akhirnya memudar. Walau tidak menutup kemungkinan artis pendatang baru dan langsung diangkat soundtrack anime dll. Sangat sulit untuk tetap bertahan lebih lama dari itu. Apabila mampu bertahan selama 10 tahun sudah dianggap luar biasa. Grup seperti Chage & Aska, B’z, Southern All Stars, dan TUBE yang populer selama lebih dari 15 tahun merupakan kesuksesan besar.

 

Salah satu kunci kesuksesan dalam dunia J-pop adalah mengikuti dan menyesuaikan perkembangan gaya musik seperti Namie Amuro yangberawal dari Techno/dance lalu berubah ke pop dan akhirnya hip-hop. Itulah mengapa Namie sampai sekarang masih saja merupakan artis populer.

Salah satu masalah dari J-pop mirip dengan masalah gaya hidup orang Jepang pasca Perang Dunia II, meniru gaya Amerika dan bahkan musik negara lain. J-pop cenderung identik dengan beberapa musik Amerika. Namun hal ini terbilang wajar di Jepang mengingat sejarah perkembangan musik yang terintimidasi oleh musik Amerika.
Maka tak heran apabila saat mendengarkan J-pop ada beberapa yang mirip sekali dengan lagu amerika yang populer. Dan itu sudah dianggap menjadi bagian dari J-pop, karena sudah teraransir oleh orang Jepang, dinyanyikan oleh orang Jepang untuk orang Jepang.

Berawal dari J-pop yang dipengaruhi musik luar, dan hasilnya pun menggebrak dengan ekspansi sampai ke luar Jepang. Artis-artis J-pop mulai melakukan pertunjukan ke luar Jepang dimulai dari seputar negara-negara di Asia, kemudian meluas ke Australia, Amerika, bahkan Eropa.
Bahkan J-pop mulai dijadikan inspirasi musik di beberapa negara seperti Indonesia dengan grup-grup yang terinspirasi oleh artis Jepang paling pasaran di Indonesia, L`arc en Ciel.

Sejarah dan Perkembangan J-pop

Sejarah dan Perkembangan J-pop


Akar dari J-pop berawal dari musik Jazz yang menjadi populer pada awal era Showa. Awal Era Showa dimulai pada tahun 1926 oleh Kaisar Hirohito sampai dengan masa Perang Dunia II 1945. Musik Jazz memperkenalkan berbagai jenis alat musik yang sebelumnya hanya dipergunakan untuk musik klasik dan dalam militer, dalam berbagai bar dan klub seperti “Ongaku Kissa” yang merupakan salah satu tempat pertunjukkan Jazz yang terkenal. 

Namun dalam masa Perang Dunia II, musik jazz sempat terhenti akibat tekanan dari tentara kerajaan Jepang. Setelah masa perang berakhir, Tentara Amerika Serikat memperkenalkan kepada Jepang jenis musik khas Amerika seperti boogie-woogie, mambo, blues dan country. Jenis-jenis musik tersebut dipertunjukkan oleh para musisi Jepang kepada pasukan tentara Amerika yang menempati markas AS di Jepang. Lagu seperti “Tokyo Boogie-Woogie” yang dinyanyikan oleh Sizuko Kasaoki (1948), “Tennesse Waltz” oleh Eri Chiemi (1951), “Omatsuri Mambo” oleh Misora Hibari dan “Omoide no Waltz” oleh Izumi Yukimura menjadi populer di Jepang. Bahkan musisi luar seperti Jazz At The Philharmonic dan Louis Armstrong pernah mengunjungi Jepang untuk melakukan pertunjukkan. Tahun 1952 merupakan tahun dimana musik Jazz membooming. Namun, Jazz bukanlah jenis musik yang mudah dipelajari sehingga sebagian besar musisi amatir Jepang mempelajari musik country yang dianggap paling mudah dipelajari.



Demam Rock and Roll mulai melanda Jepang pada tahun 1956 oleh sebuah grup musik country, Kosaka Kazuya and Wagon Masters yang merilis album “Heartbreak Hotel”, yang aslinya dibawakan oleh sang raja Elvis Presley. Wabah rock and roll ini mencapai titik puncaknya pada tahun 1959 dengan munculnya sebuah film yang memfokuskan ada pertunjukan grup rock and roll Jepang. Turunnya pamor rock and roll di Amerika Serikat diikuti oleh Jepang seiring dengan banyaknya grup di Jepang yang tak lain hanya meniru Rock and Roll Amerika.


Sebagian besar musisi Jepang mulai memadukan musik pop tradisional Jepang dengan rock and roll. Salah satu yang sukses adalah Kyu Sakamoto dengan “Ue Wo Muite Arukou”. Sedangkan musisi lain memilih untuk menciptakan musik yang baru, dengan mengambil lagu populer di Amerika dan menerjemahkan liriknya kedalam bahasa Jepang sehingga melahirkan istilah “Cover Pop”. Dan juga, banyak dari jazz kissa (yang melakukan pertunjukan di club/café) mulai menghilang akibat dari Stasiun radio dan televisi yang menyiarkan pertunjukan musik yang kemudan mulai menghilang pula dengan munculnya Karaoke. Cover Pop menjadi musik umum di Jepang selama beberapa tahun.


Pada tahun 1970-an sampai pertengahan 1980-an musik di Jepang mulai menerapkan aransemen lagu yang lebih kompleks dan tak lagi menyampaikan pesan sosial dalam musiknya, melainkan mengenai cinta dan kesan pribadi. Musik ini kemudian disebut dengan New Music. Takura Yoshida dan Yusui Inoue merupakan beberapa artis pada masa tersebut.
Pada tahun 1980-an, City Pop muncul pada musik-musik yang bertemakan kota-kota besar di Jepang seperti Tokyo. Karena istilah city pop kurang begitu dikenal, maka kebanyakan lagu dapat dianggap sebagai city pop atau new music. Begitu istilah tersebut menjadi populer, Wasei Pop menjadi istilah untuk mendeskripsikan baik City Pop ataupun New Music. Hingga memasuki tahun 1990, J-pop menjadi sebutan umum untuk sebagian besar musik-musik populer.

Pada akhir tahun 1980-an merupakan bangkitnya salah satu grup rock paling tenar dalam sejarah, Chage & Aska. Duet yang terdiri dari Chage (Shuji Shibata) dan Ryo Aska (Shigeaki Miyazaki) merilis serangkaian karya – karya hits sepanjang tahun 1980 dan 1990 dan mengukuhkan diri mereka sebagai grup rock terpopuler di Asia. Ryo Aska dianggap sebagai salah satu penulis lagu terbaik di Jepang. Namun, dengan munculnya jenis dance music dengan irama techno yang dipunggawa oleh Namie Amuro dan Tetsuya Komuro pada pertengahan dan akhir 1990-an, popularitas grup rock seperti Chage & Aska mulai menurun. Tapi bukan berarti J-Rock hilang pamor begitu saja, musik rock di Jepang mulai dihadiri oleh grup-grup seperti B’z, Mr. Children, L`arc en Ciel, Glay dan sempat heboh oleh musik rock Hide
yang radikal.

Pada Tahun 1996 hingga 1998, gaya musik mulai berubah dengan irama dance yang lebih sedikit dan lebih ke pop. Grup seperti Speed, Kinki Kids, Da Pump, Every Little Thing dan Max merupakan grup yang sukses untuk jenis musik ini. Bahkan Namie Amuro pun ikut merubah gaya musiknya. Gaya musik ini pun diikuti oleh hampir semua dan masih mendominasi hingga saat ini.



Pada tahun 1998, grup duet Kiroro melakukan debut dan menjadi populer dengan gaya musik ballad mereka dengan menggunakan piano sebagai alat musik utama. Karena berbeda dan terbilang gaya baru itulah mereka langsung mendapatkan popularitas.

Pada tahun 1999, debut Utada Hikaru di Jepangmenjadipopuler dengan gaya urban hip-hop dengan pengaruh Amerika yang kental. Gayanya berbeda di Jepang karena lebih mirip atau hampir sama dengan hip-hop Amerika. Itu pun disebabkan karena Utada Hikaru lahir dan besar di New York.
Pada tahun yang sama, muncul Dragon Ash yang meniru habis gaya Rap Amerika. Sejak itu artis-artis hip-hop mulai bermunculan hingga sekarang dan mulai naik daun seperti suksesnya Home Made Kazoku (2004). Namie Amuro lagi-lagi menyesuaikan gaya musiknya dengan irama hip-hop.

Arti dari J-Pop

Arti dari J-Pop

J-pop atau Japanese Pop merupakan istilah umum yang mengandung banyak jenis (genre) musik Jepang seperti pop, rock, dance, rap dan soul. Di Jepang, istilah J-pop digunakan untuk membedakan gaya musik modern dengan musik klasik Jepang yang disebut dengan Enka atau bentuk ballad dari Jepang tradisional. Kerap kita mendengar istilah seperti J-rock, Visual Kei dan J-rap, namun semua istilah tersebut berada di dalam naungan J-pop.

 

 Di kawasan Nagoya, istilah Z-pop digunakan untuk musik-musik yang populer di kawasan tersebut. Beberapa lagu Enka seperti yang dinyanyikan oleh Miyuki Nakajima dan Anzenchitai bisa dianggap berada dalam kategori baik Enka ataupun J-pop. Toko-toko musik di Jepang umumnya membagi jenis musik dalam kategori J-pop, Enka, Klasik serta kategori Inggris/internasional.

Jumat, 20 April 2012

10 Penyanyi J pop - Penyanyi Wanita Jepang Tercantik dan Paling terkenal

10 Penyanyi J pop - Penyanyi Wanita Jepang Tercantik dan Paling terkenal


J-pop, singkatan japanese pop , adalah sebuah genre musik yang memasuki mainstream musik Jepang pada 1990-an. J-pop modern berakar pada musik 1960-an seperti The Beatles dan kayokyoku diganti ("Lyric Singing Music", sebuah istilah untuk musik pop Jepang dari tahun 1920 ke tahun 1980-an) di scene musik Jepang. Istilah ini diciptakan oleh media Jepang untuk membedakan musik Jepang dari musik asing, dan sekarang mengacu pada musik populer sebagian besar orang Jepang. "

Saya tidak benar benar mengamati musik J-pop, atau musik Jepang secara keseluruhan, . Namun,setelah banyak belajar dan membaca akhirnya saya membuat daftar 10 penyanyi J-pop cewek yang terbaik,Paling Cantik dan paling berbakat menurut saya. inilah daftarnya :.


10 Angela Aki
Salah satu penyanyi J-POP perempuan favorit adalah Angela Aki ,gaya musik dia sebagian besar seperti yang lainnya di daftar ini. Sebagian besar musiknya orkestra atau akustik dan di hampir, jika tidak SEMUA, lagu-lagu yang dia memainkan diiringi piano, salah satu ciri khas dan untuk alasan yang baik, dia sangat sangat berbakat dalam hal itu.

Tampilan nya juga sangat unik dalam industri Jpop dengan gaya rambut liar hitam, kacamata hitam, dan fitur non-Jepang adalah pemandangan yang sangat menyegarkan. Aki lahir dari ayah dan ibu Italia Jepang-Amerika dan fasih dalam kedua bahasa Jepang dan Inggris dan bernyanyi di keduanya. Dia juga penggemar seri Final Fantasy untuk lagu nya "Kiss Me Good-Bye", digunakan sebagai lagu tema Final Fantasy XII, serta sebagai penyanyi penutup dari tema lagu Final Fantasy VIII "Eyes On Me "termasuk singlenya paling sukses ". Kiss Me Good-Bye ",“This Love”," Sakurairo ", dan" Tegami (Haikei Jugo no Kimi e).

9.Nami Tamaki


Nami Tamaki (玉置成実, Tamaki Nami, lahir di Wakayama, Prefektur Wakayama, Jepang, 1 Juni 1988; umur 22 tahun) adalah wanita penyanyi J-pop asal Jepang. Namanya mencuat setelah lolos audisi yang diadakan Sony Music Japan pada tahun 2003. Mengalahkan 5 ribu peserta audisi yang lain, Nami terpilih sebagai vokal latar dan penari latar untuk album Survivor dari grup Destiny's Child. Selain tampil di panggung musikal, Nami merilis sejumlah lagu untuk anime dan permainan video.
Nami masih berusia 13 tahun ketika mengikuti audisi Sony Music Japan tahun 2003. Penampilan sebagai pembuka konser T.M.Revolution di Pacific Media Expo 2004 menjadi penampilan perdana Nami di depan publik Amerika Serikat.

Nami merilis album kompilasi pertama pada 29 November 2006 sebagai kenang-kenangan lulus Sekolah Menengah Atas pada bulan Maret 2007. Setelah terbebas dari urusan sekolah, Nami mengadakan konser promosi yang diberil "My Graduation", 11, 17, 23, dan 31 Maret 2007.

Nami Tamaki menyanyikan sejumlah lagu untuk serial anime Gundam SEED and Gundam SEED Destiny, "Realize", "Believe", "Reason", "Result", dan "IDentity". Lagu Brightdown yang dinyanyikannya adalah lagu pembuka pertama untuk serial D.Gray-man. Lagu Sanctuary adalah salah satu lagu pembuka di serial anime Kiba.
Di antara lagu-lagu permainan video yang dinyanyikannya adalah "Fortune" (lagu tema permainan video Radiata Stories untuk PlayStation2), "Castaway" (GBA, Super Robot Wars J)

8.Yuna Ito


Yuna Ito adalah seorang seniman yang menarik dalam daftar ini. Pertama, perlu dicatat bahwa ia sebenarnya Amerika, yang lahir di Los Angeles dan dibesarkan di Hawaii (meskipun ia adalah keturunan Jepang). Dia dengan demikian fasih dalam kedua bahasa Jepang dan Inggris. Selain itu, ia adalah salah satu dari sedikit di daftar ini yang seorang aktris juga, membuat debutnya di film bersama dengan musik pada tahun 2005 dengan perannya dalam film "Nana" dan single "Endless Story", digunakan sebagai lagu tema untuk film ini.
Ia telah merilis tiga album studio, album debutnya, "Heart" peringkat # 1 di tangga lagu di Jepang. Sejujurnya, sulit untuk tidak menemukannya. Penampilan nya manis dan vokal yang kuat, yang terinspirasi oleh vokal dari Celine Dion, hanya benar-benar menyenangkan. Selain itu, menarik untuk dicatat bahwa ia dan Angela Aki adalah teman baik dalam kehidupan nyata

7. Hitomi

Penyanyi lain di daftar ini yang saya suka, Hitomi , dia adalah salah satu artis dalam daftar ini yang telah aktif dengan masa terpanjang, memulai karir musiknya pada tahun 1994. Juga, kesuksesannya alasan lain dia dalam daftar ini, telah menjual lebih dari 8.830.000 salinan semua album nya, single, dan rilis video di Jepang, menurut Wikipedia. Dia mungkin salah satu seniman besar pertama J-pop dan hits-nya terbesar termasuk "Candy Girl", "Love 2000", dan "Samurai Drive." Sejak debut, dia telah mengeluarkan album studio 9 dan 1 album kompilasi. Dia juga menulis lirik hampir semua lagu-lagunya. Dia dikenal di Jepang untuk daya pikat supermodel nya.

6. Yui

Salah satu favorit saya dalam daftar ini, Yui adalah seorang wanita muda yang sangat berbakat, menulis, menyusun, dan mengatur musik sendiri, memainkan alat ganda (dia terkenal karena permainan gitarnya), dan menjadi seorang aktris. Meskipun menjadi artis J-pop, dia sering menyanykan lagu cok dan cocok dengan baik. Suaranya yang aneh terdengar menipu, memiliki kualitas yang lucu dan khas (suara tinggi, fitur manis), namun ia sama sekali tidak lucu dan sangat mengintimidasi ddalam penampilannya. Dia telah merilis album studio 4 dan satu album kompilasi dan banyak lagunya telah digunakan di animes (Bleach, Full Metal Alchemist: Brotherhood, dll). Harus dikatakan, saya sangat merekomendasikannya

5. Kumi Koda

Kumi Koda (倖田 來未, Kōda Kumi?, lahir 13 November 1982) adalah penyanyi wanita beraliran pop dan R&B asal Jepang. Namanya mencuat ke permukaan setelah kesuksesan singel ke-7, "real Emotion / 1000 no Kotoba" yang dijadikan lagu tema Final Fantasy X-2.Nama aslinya adalah Kumiko Koda (神田 來未子, Kōda Kumiko?). Tinggi badan 154 cm. Media massa memuji penampilan dan gaya busananya sebagai "Ero kakko ii" (erotis dan bergaya). Kakak kandung dari misono, mantan vokalis wanita day after tomorrow.

Koda baru sukses besar setelah merilis singel ke-7 "real Emotion / 1000 no Kotoba". Singel tersebut dipakai sebagai lagu tema permainan video Final Fantasy X-2 produksi Square (sekarang Square Enix). Singel "real Emotion / 1000 no Kotoba" langsung berada di urutan ke-3 tangga singel Oricon, dan laku 230 ribu keping. Walaupun demikian, penjualan singel ke-8 "Come With Me" dan ke-9 "Gentle Words" tidak sebaik singel sebelumnya. Singel ke-10 "Crazy 4 U" dijadikan lagu tema serial anime Gilgamesh, sedangkan singel berikutnya, "Love & Honey" menjadi lagu tema film Cutie Honey, dan masuk di urutan ke-4 tangga lagu Oricon.

Sejak akhir tahun 2004, Koda mulai tampil di berbagai acara musik di televisi. Album ke-4, secret langsung masuk urutan ke-3 tangga album Oricon, dan laku di atas setengah juta keping. Singel ke-16, "Butterfly" langsung menduduki tangga album Oricon di urutan ke-2. Kesuksesan "Butterfly" diikuti album kompilasi Best ~first things~ yang laku di atas 1 juta keping. Koda pernah berjanji akan menjadi "Mama" pemilik klab malam bila album tersebut laku 1 juta keping. Janji dipenuhinya dengan menjadi tuan rumah semalam di klub malam yang diberi nama "club Koda" di Ginza, Tokyo.



Sejak 7 Desember 2006 hingga 22 Februari 2006, Koda bekerja keras untuk merilis sebuah singel per minggu di setiap hari Rabu. Proyek tersebut bertujuan merilis 12 singel selama 12 minggu berturut-turut. Singel perdana dari proyek tersebut, "you" langsung menduduki puncak tangga singel Oricon setelah laku 72 ribu keping. Singel selanjutnya, "Birthday Eve" diproduksi terbatas sebanyak 50 ribu keping, dan begitu pula singel "D.D.D. feat. Soulhead".

Pada 31 Desember 2006, singel "Butterfly" memenangi penghargaan Japan Record Award ke-47. Di malam yang sama, Koda Kumi juga tampil untuk pertama kalinya di acara malam tahun baru NHK, Kōhaku Uta Gassen. Awal tahun 2006, Koda menempatkan 3 lagu sekaligus di urutan Top 10 tangga lagu Oricon. Album kompilasi kedua, Best ~second session~ dirilis pada 8 Maret 2006, dan berisi lagu-lagu yang direkam selama proyek 12 singel 12 minggu, kecuali "Boys♥Girls" dan "Sweet Kiss".

Bersamaan dengan singel "Koi no Tsubomi" dan "4 hot wave", Koda mengumumkan buku kumpulan fotonya yang pertama berjudul Maroc. Setelah itu, album kompilasi ke-5 Black Cherry dirilisnya pada bulan Desember 2006.



Pada tanggal 16 Desember 2006, Koda menerima penghargaan Japan Yūsen Award ke-39 yang diselenggarakan stasiun radio berbayar USEN. Penghargaan Japan Record Award juga diterima Koda untuk kedua kalinya pada tanggal 30 Desember 2006.
2006-sekarang

4.Namie Amuro

Amuro dikenal sebagai 'Ratu J-pop' sebelum kepopulerannya dilewati Ayumi Hamasaki. Ia memulai debutnya pada tahun 1992 sebagai bagian dari grup Super Monkey's, namun mulai berkarier solo pada tahun 1995 melalui rilis singel Taiyou no Season. Ia lalu pindah label rekaman ke avex trax dan mengeluarkan single Body Feels EXIT yang memperoleh debut pada peringkat tiga tangga lagu Oricon. Dari 1995 hingga 1996, tiga singelnya Chase the Chance, Don't wanna cry, dan You're My Sunshine berturut-turut menempati peringkat pertama Oricon. Di tahun yang sama ia juga merilis album pertamanya Sweet 19 Blues yang berhasil terjual lebih dari 3 juta kopi. Saat itu kepopuleran Amuro telah berhasil mencapai dunia busana pula. Gaya berpakaian Amuro banyak ditiru remaja Jepang yang dikenal sebagai Amurer.

Tahun 1997 ia mengeluarkan singel Can You Celebrate? yang terjual sebanyak 2,296 juta kopi dan bertahan sebagai singel terlaris penyanyi wanita solo dalam sejarah Jepang hingga kini. Pada tahun tersebut albumnya yang kedua Concentration 20 juga sukses di pasaran. Beberapa bulan kemudian, ia mengejutkan publik saat mengumumkan bahwa ia sedang hamil tiga bulan dan telah menikah. Mayoritas dari tahun 1998 ia manfaatkan sebagai hiatus untuk melahirkan anaknya. Periode ini disebut sebagai awal turunnya kepopuleran Amuro.

Ia kembali pada akhir tahun 1998 melalui singel I Have Never Seen. Album ketiganya, Genius 2000 (2000), yang diproduksi oleh Tetsuya Komuro bersama produser musik AS, Dallas Austin, sukses di pasaran namun gagal mencapai penjualan hingga 1 juta kopi. Pada Juli singel Never End dirilis. Singel tersebut digunakan sebagai lagu untuk Pertemuan G8 di Okinawa tahun tersebut dan Amuro turut diundang untuk menyanyikan lagu tersebut di sana.

Di akhir tahun tersebut album Break the Rules dilepas ke pasaran namun merupakan kegagalan besar karena penjualan yang turun drastis dibandingkan Genius 2000 - 334.520 kopi. Setelah menghentikan kerjasama dengan Komuro, produsernya sejak tahun 1995, ia mengeluarkan singel Say the word pada Agustus 2001. Singel tersebut adalah singel terakhirnya yang berhasil terjual melebihi 100 ribu kopi sebelum All for you (2004).

Tahun 2002-2003 ia terlibat dalam projek sampingannya yang bernama Suite Chic, di mana ia berkolaborasi dengan beberapa musisi R&B dan hip-hop Jepang, sekaligus menandai mulainya transisi aliran musik Amuro, dari pop ke R&B dan hip-hop. Di tahun 2002 pula ia bercerai dari suaminya.



Ia kembali ke jalur solo pada tahun 2003 lewat singel shine more, Put 'Em Up dan SO CRAZY serta album kelimanya, STYLE. STYLE adalah albumnya yang paling buruk penjualannya, namun karena pasar musik Jepang sedang mengalami kelesuan ketika itu, 221.874 kopi dianggap sebagai hasil yang cukup baik. Pada Oktober 2004 melalui GIRL TALK untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir singelnya berhasil mearih peringkat pertama Oricon. Tahun berikutnya, album Queen of Hip-Pop menjadi album tersuksesnya dalam lima tahun terakhir

3.Ayumi Hamasaki


Ayumi Hamasaki (浜崎 あゆみ Hamasaki Ayumi lahir di Fukuoka, Jepang, 2 Oktober 1978; umur 32 tahun), atau dikenal sebagai "Ayu" oleh fansnya, adalah seorang penyanyi wanita paling terkenal di Jepang. Ayu dijuluki sebagai "ratu pop Jepang" karena kesuksesannya.

Sejak debutnya di tahun 1998 dengan single pertamanya "poker face", sampai saat ini ia telah menjual lebih dari 50 juta kopi album dan single hanya di Jepang saja, belum terhitung di banyak negara lainnya. Ia telah merilis 10 album studio, 47 single, satu mini album, 5 album kompilasi dalam naungan perusahaan rekaman Avex Trax yang telah menghasilkan banyak hits serta menduduki puncak - puncak tangga lagu di Jepang. Ia adalah artis solo dan artis wanita tersukses sekaligus artis kedua tersukses dalam sejarah industri musik Jepang sampai saat ini. Dengan single ke-40nya, "Blue Bird", ia telah memecahkan rekor melampaui angka penjualan single yang mencapai 20 juta kopi.

Dengan perilisan singlenya yang ke 39, "Startin' / Born To Be..." di tahun 2006, Ayumi telah menjadi artis wanita pertama yang mempunyai 32 single yang duduk di nomor 1 tangga lagu Jepang yang terkenal Oricon.

Ayumi juga telah mendapat penghargaan Grand Prix Japan Record Taishou, semacam Grammy Award Jepang 3 kali berturut-turut. Tapi pada tahun 2004 ia menolak penghargaan untuk singlenya "INSPIRE", dikarenakan adanya konflik dalam Avex antara Max Matsuura dengan Tatsumi Yoda. Setelah itu Ayu juga kerap kali menolak penghargaan yang ditujukan untuk dirinya dikarenakan Ayu ingin memberikan kesempatan bagi penyanyi-penyanyi muda lainnya.

Tahun 2007 Ayu mengeluarkan album kompilasi A BEST 2 dalam 2 versi yaitu BLACK dan WHITE. penjualan kedua album di minggu pertama menembus angka 945.000 kopi, dan dengan keluarnya album A BEST 2 ini, Ayumi menjadi artis kedua yang memecahkan rekor penjualan 2 album yang dikeluarkan bersama dan menduduki urutan 1 & 2 setelah 37 tahun tidak ada yang mampu membuat rekor tersebut
Karena pengaruh musiknya yang luas, Ayumi sering dibandingkan dengan Madonna,[87][88] yang dikutip Ayumi sebagai salah satu pengaruhnya,[23] bersama dengan musisi soul Babyface dan En Vogue dan band rock Led Zeppelin dan Deep Purple.[89] Dia juga mengagumi Michelle Branch, Kid Rock, Joan Osborne, Seiko Matsuda, Rie Miyazawa, dan Keiko Yamada;[89][23] pengaruh yang beraneka ragam ini membawa pada keragaman musiknya sendiri.

Ayumi mulai meminta pembuatan remix untuk lagu-lagunya pada awal kariernya, dan hal ini juga mempengaruhi keragaman musiknya.Ditemukan pada banyak rekamannya, remix-remix ini memuat banyak genre musik dansa elektronik yang berbeda termasuk Eurobeat, musik rumah, dan trance, begitu juga genre musik akustik seperti musik klasik dan musik tradisional Cina. Dia menggandeng musisi Jepang dan Barat; diantaranya dia bekerja dengan Above & Beyond, Lamoureux Orchestra dari Perancis,[fn 11] dan ensembel musik tradisional Cina traditional Princess China Music Orchestra.
Penampilan Ayumi langsung seringkali merupakan produksi megah yang menggunakan "barang-barang pementasan berskala besar". Penampilan "Mirrorcle World" di Tur Asia 2008nya menggunakan kapal yang mengapung.

Ayumi telah merilis lebih dari seratus lagu orisinil; dengan lagu-lagu itu dia telah meliputi berbagai aliran musik, seperti dansa, metal, R&B, rock progresif, pop dan klasik. Dia menggunakan berbagai alat musik dan teknik termasuk piano, orkestra, paduan suara gospel, gitar, senar tradisional Jepang, kotak musik dan efek seperti sorakan, tepuk tangan dan bunyi goresan.Dia sering merangkul orang lain untuk mengkomposisi; seperti yang dia jelaskan, "Aku bukan profesional; bahkan aku tidak punya pengetahuan dasar dalam menulis musik." Namun, dia mulai mengomposisi melodinya sendiri setelah stafnya gagal mengomposisi nada "M" yang menarik baginya. Ingin memproduksi pekerjaan yang sejalan dengan pandangannya, Ayumi mengambil alih banyak aspek keartisannya. I am... merupakan perwakilan dari tahap ini dalam karier Ayumi; dia menyutradarai produksi lagu, video dan karya seninya. Namun, kemudian dalam kariernya, dia mulai mewakilkan banyak tugas , termasuk komposisi, kepada stafnya.

Ayumi sering terlibat dalam arahan artistik penampilan langsungnya; yang seringkali merupakan produksi besar-besaran yang menggunakan berbagai peralatan pentas, kostum mewah, dansa koreografi. Dia telah menggunakan layar video besar, kembang api, simulasi rintik hujan, lantai panggung trik, dan peralatan gantung. Dia juga terlibat dalam arahan artistik video promosinya dan dalam video itu dia mencoba menyampaikan arti atau perasaan masing-masing lagu.Tema video itu bermacam-macam; dia telah membuat video yang "sedih dan rapuh" atau "emosional" ("Momentum", "Endless Sorrow"), video "penyegaran" ("Blue Bird", beberapa videonya mengandung alur cerita pendek: video "Voyage" menggambarkan Ayumi sebagai wanita di rumah sakit jiwa yang dalam kehidupan lalu adalah wanita masa Jepang feodal yang berkorban bagi bulan; video "Endless Sorrow" memfiturkan anak muda yang hidup di masyarakat dimana berbicara dilarang oleh hukum. Selain itu, video "Fairyland", "My Name's Women", dan "Jewel" ada diantara dua puluh besar atau video musik termahal, memjadikan Ayumi satu-satunya penyanyi bukan penutur bahasa Inggris yang mendapat perbedaan itu


Gaya dan Pengaruh


2. BoA


BoA (권보아 Kwon, Boa; lahir di Gyeonggi, Korea Selatan, 5 November 1986; umur 24 tahun) adalah penyanyi pop Korea Selatan. Album dan singel BoA dirilis dalam bahasa Korea dan Jepang. Selain fasih dalam kedua bahasa tersebut, BoA lancar berbahasa Inggris dan sedang mempelajari bahasa Mandarin. BoA pernah berkolaborasi dengan artis-artis seperti Mondo Grosso, Westlife, Palm Drive, m-flo, Soul'd Out, dan Howie Dorough dari Backstreet Boys.

BoA pernah datang ke Indonesia dan tampil dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) Samsung Award 2004.Pada 14 Oktober 2008, dibawah label SM Entertainment USA, subdivisi dari SM Entertainment, BoA tampil di Amerika Serikat dengan singel "Eat You Up" dan merilis album bahasa Inggris pertamanya, BoA pada tanggal 17 Maret 2009.
Album kompilasi Best of Soul menjadikan BoA sebagai penyanyi Asia non-Jepang pertama yang albumnya laku lebih dari satu juta keping di Jepang.Semua album yang dirilis di Jepang (5 album studio dan 1 album kompilasi) berhasil menempati

Album kompilasi Best of Soul (dan Best of Soul -Perfect Edition-) dirilis 2 Februari 2005. Isinya 16 singel berbahasa Jepang, termasuk bonus "La La La Love Song" (duet dengan Soul'd Out). Album tersebut sampai di urutan nomor satu Oricon, dan laku 1 juta 3 ribu keping setelah beredar selama 16 minggu.[4] Konser "Best of Soul" dilangsungkan 8 kali di 4 kota besar di Jepang. Hasilnya dikemas dalam album konser BoA Arena Tour 2005 -Best of Soul- yang termasuk salah satu album terlaris tahun 2005 di Jepang.

Singel ke-16, "Do the Motion" adalah singel pertama BoA yang berhasil di urutan nomor satu tangga singel Oricon.[13] BoA menjadi artis Asia non-Jepang ke-4 yang pernah memiliki singel di puncak tangga Oricon setelah Ouyang Feifei, Agnes Chan, dan Judy Ongg. Terakhir kali artis Asia non-Jepang yang menempatkan singelnya di urutan nomor satu adalah Ouyang Feifei ("Love is Over", 26 Desember 1983).[14]
Album Korea ke-5, Girls on Top yang dirilis 23 Juni 2005 laku sekitar 295 ribu keping, dan sampai di puncak tangga album Korea Selatan dan Taiwan. Penghargaan Artis Wanita Terbaik juga diterimanya dari Festival Video Musik Mnet.[6] Sebagai penutup tahun 2005, BoA merilis singel Merry Christmas from BoA, dan tampil membawakan lagu "Dakishimeru" di acara malam tahun baru NHK.
Album Made in Twenty (20) hingga debut di Amerika Serikat

Album Made in Twenty (20) adalah album ke-5 di Jepang yang dirilis 17 Januari 2007. Seperti album-album BoA sebelumnya, Made in Twenty (20) juga sukses di urutan pertama tangga album Oricon.[22] Konser keliling "2007 Made In Twenty (20)" terdiri dari 7 kali pertunjukan di 4 kota besar di Jepang,[6] dimulai 31 Maret 2007 di Yokohama Arena, dan diteruskan di Marine Messe Fukuoka, Osaka-jo Hall, dan Nagoya Rainbow Hall.
Weezer, grup musik rock terkenal Amerika, merilis album The Red Album versi Jepang, dan menjadikan lagu Meri Kuri BoA sebagai lagu bonus. "Meri Kuri" direkomendasikan kepada Weezer oleh Kyoko Ito, istri vokalis grup musik Weezer Rivers Cuomo. Cuomo berkomentar bahwa ia biasanya tidak menyukai lagu yang direkomendasikan orang lain kepadanya, tetapi ia segera suka dengan Meri Kuri.Perayaan sepuluh tahun debut Korea BoA hingga sekarang

Pada 1 Maret 2010, SM Entertainment mengumumkan bahwa BoA akan tampil kembali di Korea Selatan untuk merayakan ulang tahun debut BoA yang ke-10 pada 25 Agustus 2010, dan akan merilis album studio Korea.

BoA kembali merilis singel yang bertajuk "Woo Weekend" pada 21 Juli 2010. Lagu utama pada singel tersebut digunakan untuk mempromosikan perayaan Disney on Ice ke-25 di Jepang. Pada tanggal 5 Agustus 2010, ia merilis album Korea keenam yang berjudul Hurricane Venus
Nomor satu di Oricon hingga Girls on Top

1.Utada hikaru

Hikaru Utada (宇多田ヒカル, Utada Hikaru?, sering dipanggil Hikki oleh para penggemarnya) (lahir di New York City, Amerika Serikat, 19 Januari 1983; umur 28 tahun)) adalah penyanyi Jepang yang terkenal. Lagu-lagunya telah berkali-kali menduduki peringkat pertama dalam tangga lagu Oricon. Ia dikenal luas di negara lain berkat single "First Love". Mantan suaminya, Iwashita Kazuhiro (yang lebih dikenal dengan nama Kazuaki Kiriya) adalah seorang sutradara. Menguasai alat musik gitar dan piano, Utada telah merilis empat album dalam bahasa Jepang. Pada tahun 2005 dia mencoba karier internasional dengan sebuah album berbahasa Inggris berjudul Exodus di bawah nama "UTADA".

Utada adalah salah satu bintang terbesar di Jepang dan saat ini sudah menjual lebih dari 40 juta keping CD. Ia juga dikenal publik sebagai musisi yang dapat berbicara dalam dua bahasa dengan lancar karena ia dibesarkan di dua negara, Jepang dan Amerika Serikat. Dia juga dikenal oleh publik Amerika dengan nama 'Utada'. Utada menyanyikan lagu tema untuk video game berjudul Kingdom Hearts dan Kingdom Hearts II. Pada awalnya, Utada menganut aliran musik R&B dengan beat-beat yang rendah, namun sekarang musiknya lebih mengarah ke aliran pop eksperimental. Pada tahun 2002, Utada menikah dengan seorang sutradara merangkap fotografer bernama Kiriya Kazuaki (nama asli: Iwashita Kazuhiro) yang berusia 15 tahun lebih tua dari Utada namun mereka bercerai pada Maret 2007 setelah 4 tahun lebih hidup bersama. Tercatat baru-baru ini bahwa Hikaru Utada telah menjual 24 juta keping CD album, 16,7 juta keping CD single, dan 2,67 juta unit DVD/VHS

Selasa, 17 April 2012

J-pop

J-pop


J-pop atau J-Pop (singkatan dari Japanese pop; bahasa Indonesia: musik pop Jepang) adalah istilah yang digunakan untuk musik populer Jepang yang memasuki arus utama musik Jepang pada tahun 1990-an. Istilah J-pop digunakan untuk membedakannya dari enka dan musik rakyat min'yō. "J-pop" modern berakar dari musik tahun 1960-an seperti yang dimainkan The Beatles,[1] dan menggantikan kayōkyoku (musik pop Jepang hingga 1980-an) dalam dunia musik Jepang.[2] Istilah J-pop diciptakan media massa Jepang untuk membedakannya dari musik asing, dan sekarang merujuk kepada hampir semua musik populer di Jepang. Menurut data tahun 2006 dari International Federation of the Phonographic Industry, industri musik Jepang memiliki industri musik terbesar nomor dua di dunia, dan hanya berada di bawah Amerika Serikat.[3]

Selain J-pop, masih adalah istilah lainnya seperti "J-Rap", "J-Rock", yang merujuk kepada sejenis aliran musik Jepang secara spesifik. Meskipun begitu, aliran-aliran tersebut juga dianggap sebagai bagian dari J-pop.

Beberapa artis atau kelompok vokal J-pop, di antaranya:

  •     Ai Otsuka
  •     AKB48 (Akihabara 48)
  •     Arashi
  •     Ayumi Hamasaki
  •     BoA
  •     Bump of Chicken
  •     CHERRYBLOSSOM
  •     DJ Ozma
  •     Exile
  •     Glay
  •     Gospellers
  •     GReeeeN
  •     Kanjani 8
  •     KAT-TUN
  •     Ken Hirai
  •     Kinki Kids
  •     Kobukuro
  •     Koda Kumi
  •     Mori Tsubasa
  •     Morning Musume atau anggota Hello! Project
  •     NEWS
  •     Namie Amuro
  •     Remioromen
  •     SMAP
  •     Ketsumeishi
  •     Tackey & Tsubasa
  •     the brilliant green
  •     TOKIO
  •     Tomiko Van
  •     Utada Hikaru
  •     V6
  •     WaT
Souerce by www.wikipedia.org

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites